Invasi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003 adalah salah satu peristiwa yang memiliki dampak signifikan dalam politik dan hubungan internasional. Invasi tersebut dipicu oleh sejumlah faktor dan menciptakan konsekuensi jangka panjang yang masih dirasakan hingga saat ini.
Invasi Amerika Serikat ke Irak pada tahun 2003 terjadi setelah serangkaian peristiwa yang mempengaruhi pandangan negara-negara Barat terhadap rezim Saddam Hussein. Salah satu faktor utama yang memicu invasi adalah kekhawatiran akan senjata pemusnah massal yang diduga dimiliki oleh rezim Irak. Meskipun tuduhan ini kemudian terbukti tidak akurat, ketakutan akan ancaman potensial yang ditimbulkan oleh rezim tersebut memainkan peran penting dalam keputusan untuk melakukan intervensi militer.
Tujuan utama Amerika Serikat dalam invasi ini adalah menggulingkan rezim Saddam Hussein dan membentuk pemerintahan baru yang demokratis di Irak. Amerika mengatakan bahwa Saddam Hussein adalah diktator yang berbahaya. Selain itu, pemerintahan AS juga berharap untuk menghilangkan ancaman potensial terhadap keamanan nasional mereka dan mempromosikan stabilitas di kawasan Timur Tengah. Argumen lain yang digunakan adalah niat untuk memperluas nilai-nilai demokrasi dan kebebasan di wilayah tersebut.
Invasi Amerika Serikat ke Irak memiliki dampak yang kompleks dan beragam. Beberapa dampak penting termasuk: